Memutuskan Resign




Assalamualikum, Teman Berpijar. Bagaimana kabar kalian hari ini? Aku berharap kalian sehat dan selalu bahagia.

Melangkah ke depan. Mencari kebahagiaan. Sebuah istilah yang udah sering banget kita dengar. Hidup untuk mencari kebahagiaan. Tentu saja tak lepas dari kewajiban utama kita sebagai manusia dan umat beragama.

Aku mau sharing sedikit pengalaman tentang hidupku. Semoga bisa memberi manfaat untuk kita semua.

Aku berasal dari Kabupaten Nganjuk, sebuah kota yang tak terlalu ramai di Jawa Timur. Lahir di sana hingga lulus SMA kemudian pindah ke Kota Balikpapan Kalimantan Timur. 

Saat itu sekitar tahun 2012 setelah lulus sekolah. Aku berambisi untuk masuk perguruan tinggi negeri. Tapi harapan itu kandas karena aku kurang berusaha. Dan keadaan finansial keluargaku sedang berada di bawah. Akhirnya pasrah dan menunggu kesempatan selanjutnya untuk bisa menempuh pendidikan tinggi.

Berbekal ijazah SMA aku mulai melamar kerja di Balikpapan, setelah mengurus surat pindah dan identitas resmi tinggal di sini. Alhamdulillah, aku diterima kerja setelah melalui sekali tes dan satu kali interview. Bersyukur sekali karena dengan latar belakang ijazah SMA, aku bisa menempati posisi tenaga administrasi di perusahaan ritel tempatku bekerja.

Belajar semuanya dari awal. Berkenalan dengan teman-teman baru dan berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada. Suka duka, pengalaman yang bertambah untuk menghadapi banyak hal, alhamdulillah semua itu bisa dilalui dengan lancar. Hingga aku pun bekerja di perusahaan itu hampir tujuh tahun sebelum akhirnya memutuskan resign.

Kenapa resign?

Banyak alasan yang melatarbelakangi. Yang utama sebenarnya lingkungan kerja yang membuatku jengah dan merasa sudah terlalu lelah menghadapi. Lelah berjuang sebenarnya. Dan akhirnya juga terilhami pikiran untuk mulai bisnis sendiri.

Pikiranku, jika aku jadi karyawan terus, sampai tua, juga akan seperti ini. Tak ada yang bisa menjamin bisa bertahan di perusahaan itu selamanya bukan? Memang ada kemungkinan juga bisa bertahan lama di sana, katakanlah sampai usia lima puluh tahun. Tapi setelah itu, tetap saja akhirnya harus pensiun dan berhenti jadi karyawan. Setelah itu, masih harus hidup sampai waktu yang ditentukan kan. Kalau tidak terus bekerja, bagaimana bisa menghidupi diri sendiri. PAdahal usia, dan kekuatan sudah tidak sekuat saat muda dulu.

Bisa mengandalkan uang jaminan hari tua. Tapi seberapa lama sih, uang bisa bertahan?

Terbersit hal itu yang akhirnya membuatku memutuskan resmi keluar dari perusahaan.

Berat awalnya teman-teman. Sungguh berat menjalani masa transisi. Yang biasanya jam 7 sudah berangkat kerja. Seharian di kantor. Jam 5 pulang. Begitu terus kulakukan selama hampir 7 tahun, dan kini harus dikatakan memiliki banyak sekali waktu luang dan tak lagi mendapat gaji bulanan. Sementara menunggu pencairan dana bpjstk masih perlu beberapa bulan.

Aku sempat seperti orang lingling dan bahkan tak bersemangat.Menyesali keputusan resign dan berpikiran untuk cari kerja di tempat lain.

Dukungan orangtua, kuakui sebagi sebuah tambatan untukku bisa melangkah lagi dengan percaya diri.

Aku mulai belajar lagi meningkatkan kemampuan menulis, dan membuat konten yang menarik. Selain itu juga mengembangkan kemampuan memasak.

Ibuku pemilik sebuah warung makan seberhana yang dipasarkan secara konvensional di rumah. Akhirnya aku pun berjualan makanan dan mengantarkannya sendiri ke tempat pelanggan. Sampai saat ini akhirnya aku bisa menyesuaikan kehidupanku.

Karena bisnis catering biasanya dilakukan pagi sampai sore, saat malam tiba, aku masih bisa menjalankan hobi dan profesiku yang satunya sebagai penulis, blogger dan lain sebagainya. Tanpa beban. Tanpa tekanan dari atasan. Karena aku yang berhak memnentukan jalanku sendiri.

Dan aku bersyukur Allah memberiku jalan yang baik selama ini.

Kisah perjalanan usahaku, insyaallah akan kukabarkan di postingan selanjutnya.

Dan untuk kamu yang saat ini sedang bimbang, mau resign dari tempat kerja atau tidak, semua keputusan ada di tangan kamu. Semua punya risiko, manfaat dan keuntungan masing-masing. AKu berdoa, semoga kamu juga akhirnya menemukan apa yang kamu cari selama ini. Aamiin.



Post a Comment

Gimana pendapat kamu? Yuk sampaikan di kolom komentar!