Flamboyan, Si Pohon Api yang Cantik

Salah satu hal yang paling kusukai dalam hidup ini adalah memandang hijau. Gerumbulan tanaman, rindang pepohonan, tampak sejuk dipandang mata. Apalagi diatapi langit biru dan arakan awan putih. Rasanya menjadi tenang dan damai.

Tak ada alasan untuk tidak mencintai pohon. Mereka membantu menghasilkan oksigen yang kita hirup agar tetap hidup. Banyangkan kalau mereka tak ada lagi atau diganti pohon imitasi. Gak banget kan!

Ngomongin hijau, kali ini pembahasan kita tentang pepohonan.

Banyak sekali pohon-pohon cantik dan unik yang hidup di dunia ini. Dari warna bunganya yang indah saat semuanya mekar, atau dari bentuknya yang memang tidak biasa. Bahkan ada juga yang berumur hingga ratusan tahun.




Satu pohon cantik yang terpilih olehku untuk artikel ini adalah Delonix Regia atau nama yang kita kenal Flamboyan. Aku pilih dia karena pohon ini cocok untuk penulisan fiksi nanti.

Masih kalah romantis sama pohon sakura atau wisteria sih, tapi si Flamboyan ini patut diberi tempat.

Tanaman bernama ilmiah delonix regia ini berasal dari Madagaskar dan kini sudah tersebar hampir ke seluruh penjuru dunia.

Selain memiliki nilai hias, di negara-negara beriklim tropis, biasanya flamboyan ditanam di pinggir-pinggir jalan. Flamboyan yang bisa tumbuh tinggi hingga mencapai 12 meter dengan rantingnya melebar dan daun lumayan lebat sangat cocok difungsikan sebagai peneduh jalan.

Di daerah yang kering dengan musim kemarau panjang, flamboyan cenderung menggugurkan daunnya. Tapi di daerah lain yang cenderung basah, flamboyan bisa selalu hijau.

Saat musim berbunga, hampir seluruh bagian atas pohon tertutupi bunga mekar berwarna merah terang yang mencolok. Bahkan di negara Inggris juga disebut Flame of the Forest dan Flame Tree atau Pohon Api.

Bentuk bunga flamboyan cukup besar. Menyerupai bunga anggrek dan terlihat seperti cakar saat mekar. Biasanya bunganya bergerombol.

Warna bunga yang merah terang itulah yang membuatnya menarik untuk dilihat. Biasanya pada minggu pertama saat bunganya mekar serentak, saat itulah keindahan flamboyan sempurna untuk dinikmati.

Setelah minggu pertama, dan seiring datangnya musim penghujan, flamboyan akan mengalami fase perubahan warna bunga. Bunga-bunga berubah warna menjadi merah gelap dan mulai rontok. Kemudian akan muncul daun-daun baru yang berwarna hijau muda hingga menjadi hijau tua cerah.

Daun flamboyan tergolong daun majemuk, berbentuk seperti pakis, ringan, dan lembut. Daunnya terbagi dalam dua tangkai, tangkai utama dan tankai skunder. Rata-tara berukuran 30 sampai 50 sentimeter.

Setelah bunga rontok, putiknya beubah menjadi buah yang bentuknya menyerupai pedang (polong). Saat muda, buah akan berwarna hijau muda cerah, dan saat sudah tua buahnya berwarna cokelat dan hitam.

Di alam liar, di habitat aslinya di Madagaskar pohon flamboyan terancam punah. Karena maraknya pertambangan dan pembukaan lahan dengan cara pembakaran. Tapi flamboyan sendiri dibudidayakan secara luas di tempat lain dan dianggap berharga di beberapa daerah lainnya.

Di beberapa negara, pohon flamboyan dijadikan komoditas penting untuk diperdagangkan sebagai tanaman hias.

Selain untuk peneduh dan hiasan, flamboyan juga bermanfaat sebagai penyerap polutan. Bahkan kemampuannya menyerap Nitrogen dioksida (NO2)--gas pencemaran yang berasal dari kendaraan bermotor-- lebih besar dari angsana.

Delonix Regia bisa juga dijadikan sebagai sumber zat pewarna alami karena banyak mengandung pigmen antosianin. Pigmen antosianin bisa dikembangkan sebagai alternatif pewarna makanan. Pigmen antosianin memiliki sifat yang lebih stabil pada media yang bersifat asam dan sangat sensitif terhadap proses thermal (panas).

Pohon flamboyan bisa dibudidayakam dengan cara semai biji. Benih direndam dalam air hangat stidaknya selama 24 jam. Kemudian ditanam di tanah yang hangat dan lembap di tempat yang semi teduh, ternaungi. Dalam kondisi ideal, benih delonix regia bisa tumbuh dengan cepat dalam beberapa minggu.

Selain dengan cara menyemai benih. Stek batang merupakan cara lain untuk membudidayakan tanaman ini. Cabang dipotong sekitar 30 sentimeter dan di tanam di tanah dalam pot atau polybag.

Metode ini memerlukan waktu yang lebih lama dari semai biji karena harus menunggu pertumbuhan akar sampai beberapa bulan. Namun para pembudidaya lebih suka mengembangkan flamboyan dengan cara stek. Karena dinilai lebih baik, apalagi diambil dari pohon induk yang berkualitas.

Nah itu tadi seputar pohon flamboyan yang menginspirasi salah satu grup vokal Bimbo dengan lagu berjudul Flamboyan (tahun 80an).

Lalu, bagaimana dengan sebutan laki-laki flamboyan?

Sedikit tambahan, flamboyan juga menjadi sebutan atau julukan bagi laki-laki khususnya. Biasanya ditujukan untuk kalangan publik figur atau orang yang mempunyai pesona. Biasanya ditujukan pada playboy dan sering ganti-ganti pasangan.

Tapi nih, sebenarnya istilah flamboyan lebih tepat jika kita ambil dari personifikasi karakter pohon flamboyan yang tinggi, besar dan kokoh serta memiliki bunga yang indah. Jika dicirikan kepada laki-laki dengan postur tubuh tinggi, kuat, dan tampan, pasti akan banyak yang terpesona.

That's it!

Siapa pemuda atau laki-laki menurut kalian yang sesuai dengan karakter flamboyan ini? Kasih tahu di kolom komentar ya. Siapa tahu lagi ada yang sedang mencari tokoh seperti ini.

Sekian untuk artikel kali ini.

Semoga bermanfaat.

______________________________

Sumber :

https://www.google.com/amp/s/style.tribunnews.com/amp/2017/01/21/tak-banyak-yang-tahu-inilah-8-pohon-paling-cantik-di-dunia-ada-yang-berumur-ratusan-tahun

https://www.ciriciripohon.com/2020/01/ciri-ciri-pohon-flamboyan-di-alam-liar.html?m=1

https://anekaplanta.wordpress.com/2007/12/26/flamboyan-tanaman-terindah-di-dunia/

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/chrissuryohadiprodjo/kompasianer-flamboyan_551238fb8133117454bc61bd


Post a Comment

Gimana pendapat kamu? Yuk sampaikan di kolom komentar!